Covid-19 Pukul Industri Asuransi, Bagaimana Peluang Pemulihannya?

Covid-19 Pukul Industri Asuransi, Bagaimana Peluang Pemulihannya? Covid-19 Pukul Industri Asuransi, Bagaimana Peluang Pemulihannya?

SOROT : Gerakan 3M

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia sejak Maret 2020 berdampak dengan industri asuransi. Meski begitu, pelaku dekat industri asuransi melihat sudah ada prospek pemulihan ekonomi ke depannya. Apa saja tantangan dan peluangnya?

Komisaris Utama Indonesia Financial Group (IFG) Fauzi Ichsan mengatakan, tantangan nan dihadapi inbokstri asuransi cukup saat pandemi sama beserta penurunan tajam nilai kontribusi, obligasi, dan properti nan dimiliki pertaktikan asuransi.

"Penurunan itu melakukan mark to market merupakan loss pada investasi perusahaan asuransi. Namun, pasar finansial mulai pulih pada triwulan IV tahun 2020," kata Fauzi dalam sesi diskusi, Jumat (21/5).

Tantangan lain selama pandemi corona adalah klaim asuransi naik, baik asuransi jiwa maupun non-jiwa. Namun, Fauzi melihat dengan program vaksinasi maka pemilihan ekonomi, level klaim diperkirakan mulai alamiah kembali pada semester 1 tahun 2022.

Pada saat pandemi Covid-19, penerimaan premi pun mengalami penurunan karena pendapatan pemegang polis turun atau kebutuhan produk asuransi berkurang dengan turunnya aktivitas ekonomi. "Namun pertumbuhan ekonomi diprediksi pulih dalam semester 2 tahun 2021," kata Fauzi.

Kebijakan suku bunga yang dikeluarkan untuk Bank Indonesia selama pandemi Covid-19 dinilai lembut oleh. Hal terkemuka memperkecil hasil investasi perusahaan asuransi. Namun, Fauzi menilai atas suku bunga lembut dan pemulihan ekonomi, ada peluang dimana bisa memicu kenaikan harga kontribusi dan properti.

Ia mengatakan, dengan adanya pembatasan sosial pada awal pandemi seengat masyarakat melakukan kerja ketimbang rumah, kebutuhan produk asuransi menjadi turun. Meski begitu, dengan diakhirinya pembatasan sosial berskala adi (PSBB), new wajar diperkirakan hendak terjadi pada semester 1 2022.

Fauzi menambahkan, pandemi Covid-19 lagi resesi ekonomi di Indonesia bisa menjabat katalis transformasi industri asuransi. Salah semata karena adanya pelemasan atas sisi kinerja keuangan atas perbantuanan asuransi menengah atau halus, sehingga ada potensi merger lagi akuisisi.

"Perusahaan asuransi bermasalah bisa mengalami merger, akuisisi, atau likuidasi," kata Fauzi.

Selain itu, transformasi juga bisa dilihat dari sisi pengembangan kapasitas aktuarial adapun didukung informasi teknologi (IT) platform perlu diakselerasi, tidak emosi hadapan level perusahaan maupun regulator.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona bersama menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menpoli kerumunan. Klik dalam sini atas info selengkapnya. #satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan